Karena pada tanah asli ditemui lapisan tanah lunak yang cukup tebal di segi (tanah beserta konsistensi super lunak, rusak dan menengah). tanah serupa ini umumnya super tanah rangup (clay) level tanah lembek tsb. mudah memampat (compressible) bila merekam beban (akibat timbunan tanah, bangunan, dll) dalam atasnya.
Di tanah lembek ada dua masalah raksasa Masalah daya dukung yang kecil Masalah penurunan tanah (settlement) Masalah kecakapan dukung zona yang kecil Tanah sangat lembek ---> hanya bisa mendukung gedung ringan, bait tempat tinggal berlantai 1 dgn pondasi tepat Tanah lunak ---> dapat mendukung bangunan halus-halus s/d berlantai 2 secara pondasi sinambung. Tanah perantara ---> dapat mendukung bangunan menengah, rumah berlantai s/d tk 3, kedai, dll. dgn pondasi saksama. Bangunan yang lebih bobot harus dengan pondasi interior (tiang pancang, bor piles, sumuran, dll)
Masalah penurunan tanah pendek (settlement) hukuman beban di atasnya
Akibat beban tanah urugan Akibat beban pondok di atas`tanah urug Untuk tanah rendah lunak yang dominan lunak Penurunan tanah dasar berlanjur sangat sendat, puluhan terlintas ratusan tahun Penurunan total tersebut relatif sangat raksasa contoh: Tumpukan setinggi 3 meter membuahkan total penurunan sebesar + 1 meter. Selama penurunan berlangsung tercipta differential settlement (penurunan yang bukan merata) penurunan yang tidak bertumpu ini mengundang retak-retak saat tembok dan gedung
Estimasi waktu penurunan tanah kali panjang (consolidation settlement)
Cv tanah pada umumnya = 3. 0 m2/tahun
Klasifikasi tanah tanah pendapat konsistensinya (umumnya untuk tanah lempung & lanau)
Ihwal umum pondok di bagi tanah ranum tanpa perbaikan tanah
Keadaan awal: Rumah dibangun dalam Jangka waktu 1-2 thn Sehabis selesai pengurugan Urugan zona dari bahan tanah yang lebih baik Tanah sabar yang gampang memampat (compressible)
Dalam saat 1 s/d 10 tahun setelah rumah dibangun
Konsekuensi urugan tanah dan beban bangunan, teliti tanah pendek mengalami penurunan jangka jenjang (long term settlement = consolidation). Penurunan jangka lama ini gak merata sebab variasi dari beban dan kondisi tanah di lapangan. Akibat penurunan tanah gak merata, gedung menjadi bertas (padahal, penurunan baru berlanjur sebagian saja). Kemudian, apabila penurunan terus berlanjut untuk jangka lapuk, bangunan setelah diperbaiki dengan rusak sedang.
Contoh perkara dengan tanah lunak:
Waduk rumah melakoni retak-retak setelah beberapa tahun, hal itu menunjukkan siap penurunan tanah jangka jenjang (consolidation settlement) Rumah yang di kepada pondasi tiang pancang bukan mengalami masalah keretakan konstruksi, tetapi penurunan tanah menyebabkan timbulnya gap antara zona asli beserta lantai bangunan, juga turunnya beberapa tingkat bangunan yang tidak di untuk tiang cancang. Bangunan mengesankan yang tidak beserta pondasi tiang pancang mendapati retak-retak yang cukup gede Biaya menyusun rumah beserta pondasi tiang pancang relatif terlalu utama mengingat kedalaman tanah lebat (hujan) rata-rata > 16 m
"MENGAPA BANYAK GRIYA SEDERHANA DIBANGUN DI ATAS TANAH RUSAK TIDAK BERTAS? "
1. Kondisi tanah dasarnya yang relatip kian baik. Bangunan tidak mengesankan di atas tanah yang lunak. Dewan berlantai dua di kepada tanah yang medium. Pada waktu tanahnya super lunak, umumnya semua gedung mengalami terbuka, makin ukuran bangunan makin besar keretakan yang berlangsung.
2. Pemastian tanah benar lunak, namun tebal tumpukan urug relatip tipis < 1. 5 meter, dan konstruksi relatip luar biasa ringan. Urugan yang “ringan” seperti ini cuma menyebabkan penurunan tanah zaman panjang yang relatif kecil. Jadi, akibat settlement kali panjang kecil. geotextile woven Bila urugan > 2. 0 meter, lazimnya penurunan jangka panjang jadi cukup raksasa, demikian pula perbedaan penurunan (differential settlement) yang disebabkan. Rule of thump untuk tanah lunak: Settlement zaman panjang lebih kurang sepertiga bengawan tinggi timbunan.
3. Dewan yang didirikan relatip benar kaku maka itu dapat memproduksi penurunan tanah relatif saksama. Misalnya bangunan sederhana akan tetapi dengan kerangka dan pondasi yang sekitar besar dibuat dari beton berangka.
4. Tegas lapisan tanah lunak relatip tipis, & timbunan tanah urug telah lelet dilaksanakan sebelum ada pondok. Penurunan poin panjang sudah sebagian besar terjadi, pungkur settlement relatip kecil.
PENANGGULANGAN MASALAH
1. Dilakukan pemeriksaan tanah dengan VERTIVAL DRAIN (PVD = Prefabricated Vertical Drain). PVD mempercepat penurunan jangka panjang menjadi cuma dalam hasil minggu / bulan saja. Penurunan tanah dapat diselesaikan sebelum dewan dibangun. 2. Dilakukan penimbunan tanah secara sistem urugan tambahan. 3. Diperlukan tenggat menunggu selesainya penurunan zona akibat bagasi tanah tumpukan
Tunggu mencapai berbatas settlement jadi Kemudian, bongkar urugan tambahan Setelah tersebut bangunan siap didirikan
PEMAKAIAN METODE URUGAN TAMBAHAN
Gimana menentukan tegas urugan sambungan? ALTERNATIF 1 P = Beban gedung di atas lajur pondasi A = Luas ramalan pondasi pada tanah pendek dengan penyebaran tegangan dengan sudut + 600, dalam m2 H = Nyata urugan rencana, dalam m h = Tebal urugan tambahan ekivalen beban konstruksi, dalam m D = kedalaman pondasi bangunan dari muka zona urug ( m)
ALTERNATIF 2 BESERTA ASUMSI qbeban tanah urugan tambahan = beban merata ekivalen dari bangunan Sangkaan rumah berlantai 1, q_ ekivalen bangunan=1 t/m^ 2 Asumsi griya berlantai dua, q_ ekivalen bangunan=2 t/m^ 2; Anggapan rumah berlantai 3, q_ ekivalen bangunan=3 t/m^ 2
HASIL KEGIATAN
Keuntungan dari penggunaan PVD: Tanpa PVD, penurunan pembulatan tanah yang berlangsung periode juga menerbitkan tekanan uap yang tinggi pada pori-pori tanah. Menjadi, air yang berada di dalam tanah punya tekanan yang lebih semampai dari tolakan air hidrostatisnya. Tekanan tirta pori yang tinggi berikut akan sangat berbahaya bagi stabilitas tanah dasar bila ada telatah galian tanah, juga bagi stabilitas timbunan di unit tepi. Penuh timbunan jalan setapak di untuk tanah rusak, atau galian tanah pada daerah reklamasi pada zona lunak, yang mudah rontok akibat sutradara tidak memperhitungkan hal ini. Dengan memilikinya PVD, tekanan air pori yang besar dengan segera di”gembosi”, dengan demikian tekanan larutan di dalam zona menjadi hidrostatis kembali. Keadaan ini sangat mendongakkan kepala stabilitas tanah. Tanah yang sudah memampat akan punya daya dukung tanah yang jauh naik dibanding kondisi aslinya.
Share